[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Kabupaten Sumbawa adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satu potensi sumber daya alam yang berada di Kabupaten Sumbawa yaitu melimpahnya keberadaan sapi di wilayah tersebut. Didukung oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan kepadatan penduduk yang rendah di Kabupaten Sumbawa menjadi faktor pendukung tingginya sumber pangan untuk menunjang aktivitas peternakan sapi. Peternakan sapi memberikan berbagai dampak positif karena daging dan susu sapi dapat digunakan sebagai sumber makanan yang bernutrisi bagi tubuh.
Selain itu, kulit sapi dapat digunakan sebagai bahan membuat bedug masjid, rebana, dan sebagainya.
Banyaknya kasus sapi berkeliaran secara liar yang diakibatkan oleh para peternak sapi yang tidak menjaga dengan baik menjadi sebuah kabar buruk. Hal ini karena limbah kotoran sapi memiliki dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan.
Banyaknya limbah kotoran sapi yang bertebaran membuat nilai estetika dari lingkungan tersebut menjadi berkurang ditambah dengan bau menyengat yang berasal dari limbah kotoran sapi tersebut dapat mengganggu indra penciuman manusia.
Bukan hanya itu, keberadaan limbah kotoran sapi sangatlah berdampak buruk bagi iklim. Kotoran sapi dapat meningkatkan risiko perubahan iklim karena kotoran tersebut menghasilkan gas metana (CH4). Gas metana (CH4) adalah salah satu gas rumah kaca yang mampu menyebabkan efek rumah kaca (green house effect), sehingga memiliki dampak yang buruk bagi iklim dimana gas ini dapat merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar matahari.
Peristiwa Pemanasan Global (Global Warning) adalah peristiwa yang dikategorikan sebagai suatu bencana karena peristiwa ini dapat menyebabkan naiknya suhu permukaan bumi menjadi sangat ekstrem yang disebabkan oleh sinar matahari terperangkap di lapisan atmosfer bumi karena terhalang oleh gas rumah kaca.
Gas Metana (CH4) memiliki risiko yang sangat besar dalam menaikkan suhu permukaan bumi. Hal ini disebabkan Gas Metana (CH4) memiliki dampak 23 kali lipat dari gas Karbon Dioksida (CO2). Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya green jobs untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh limbah kotoran sapi tersebut.
Salah satu upaya green jobs yaitu dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai bahan untuk pembuatan biogas. Biogas sendiri yaitu salah satu energi terbarukan selain air, panas matahari, panas bumi, dan lain-lain karena berasal dari bahan yang sangat melimpah. Energi tersebut merupakan gas yang berasal dari penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi minimnya oksigen atau disebut dengan kondisi anaerob. Biogas dapat bersumber dari kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga dan apabila diproduksi dalam jumlah yang melimpah, dapat menjadi bahan pembangkit listrik.
Semakin langka dan mahalnya bahan bakar rumah tangga seperti minyak tanah dan Gas LPG (liquefied petroleum gas) menjadi sebuah masalah yang harus segera diatasi. Keberadaan Biogas sebagai energi alternatif tentunya harus segera dimanfaatkan agar bahan bakar rumah tangga yang memiliki jumlah yang terbatas seperti Minyak Bumi dan gas LPG dapat stabil harganya di pasaran. keberadaan Biogas juga dapat mencegah terjadinya Peristiwa Pemanasan Global (Global Warning), hal ini disebabkan gas metana (CH4) tidak terlepas ke atmosfer bumi. Gas metana (CH4) inilah yang menjadi zat yang paling berkontribusi dalam pembuatan Biogas tersebut.
Selain itu, Output yang dihasilkan limbah Biogas yaitu pupuk organik yang sangat kaya akan unsur hara. Pupuk tersebut tentunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman yang dibudidayakan sehingga dapat meminimalisir adanya lahan kosong atau tidak terawat di Kabupaten Sumbawa.
Pembangunan Biogas ini tentunya sangat berdampak positif dan sangat cocok dilakukan di Kabupaten Sumbawa yang memiliki jumlah sapi yang melimpah dan didukung juga dengan kondisi masyarakat yang tidak membuat kendang untuk sapinya sehingga hewan ternak tersebut berkeliaran bebas di jalanan dan pemukiman warga. Pembangunan tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan baru sehingga dapat menurunkan angka penggangguran yang mempunyai korelasi positif terhadap naiknya laju pendapatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sumbawa. Naiknya pendapatan ekonomi masyarakat membuat masyarakat menjadi semakin sejahtera.
Pemanfaatan biogas sebagai energi alternatif adalah salah satu inovasi green jobs yang memberikan dampak positif dalam sektor lingkungan dan ekonomi. Oleh karena itu, pemanfaatan energi ini haruslah dikembangkan agar Kabupaten Sumbawa dapat menjadi sebuah wilayah yang menginspirasi bagi wilayah lainnya.
Artikel ini telah tayang di www.kompasiana.com dengan judul “Pemanfaatan Biogas dari Limbah Kotoran Sapi, Sumber Energi Terbarukan di Kabupaten Sumbawa”.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row css=”.vc_custom_1606718300659{padding-top: 0px !important;padding-right: 20px !important;padding-bottom: 0px !important;padding-left: 20px !important;background-color: rgba(238,238,34,0.76) !important;*background-color: rgb(238,238,34) !important;border-radius: 10px !important;}”][vc_column][vc_column_text]DISCLAIMER
Tulisan ini merupakan salah satu pemenang dari “Lomba Menulis Populer Profesi Hijau Indonesia” yang diselenggarakan oleh Bastra ID dengan menjalin kolaborasi bersama Coaction Indonesia.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]