ARCOM.CO.ID ,Bandung. Coaction (Koaksi) Indonesia menggelar Talkshow Inspiratif #EnergiMuda bertajuk, “Saatnya Energi Muda Beraksi”, Sabtu, (1/12/2018), di Cups Coffee & Kitchen jalan Trunojoyo No 25 Bandung, kegiatan yang salah satunya membahas energi terbarukan diikuti sekitar 70 anak muda dari kota Bandung, Garut, Cirebon, bahkan Jogjakarta.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Communication and Campaign Specialist Koaksi Indonesia Juris Bramantyo, Kepala Departemen Kampanye dan Perluasan Jaringan Walhi Nasional Khalisah Khalid, Head of Communication & Outreach Waste4Change Annisa Paramita, dan Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Rahyang Nusantara.
Communication and Campaign Specialist Koaksi Indonesia Juris Bramantyo di sela-sela Talkshow berharap, anak-anak muda Indonesia mulai tertarik terjun di bisnis energi terbarukan atau “Green Jobs”, “Negara terdekat yang anak-anak mudanya mulai bekerja di bisnis energi terbarukan adalah Vietnam,” ungkapnya.
“Vietnam dalam hal energi terbarukan sudah sangat maju dibandingkan Indonesia, bahkan di Indonesia sangat jarang ditemui orang yang bekerja sebagai teknisi solar panel,” ungkap Juris Bramantyo, “Mewujudkan energi terbarukan di Indonesia merupakan tugas bersama, bahkan Gojek tahun 2019 mulai menyalurkan motor listrik bagi para pengemudinya, ujarnya.
Lebih lanjut Juris Bramantyo mengungkapkan, masih banyak daerah bertanda merah (belum dialiri listrik) di Indonesia, “Banyak daerah di Indonesia yang hanya dialiri listrik selama 5 jam seperti di Baduy dan Madura,” ungkapnya, “Maka energi terbarukan merupakan pangsa pasar yang menjanjikan,” pungkasnya.
Kepala Departemen Kampanye dan Perluasan Jaringan Walhi Nasional Khalisah Khalid menegaskan, saat ini Indonesia tidak memiliki Undang-Undang Energi Terbarukan, “Ke depan anak-anak muda diharapkan masuk ke dunia politik untuk menggantikan orang-orang lama dan memperjuangkan ide-ide baru dan merubah kultur politik,” tegasnya.
“Seperti diketahu Pemilu Legislatif 2014, Calon Legislatif (Caleg) yang peduli terhadap lingkungan hanya 7 persen, dan yang terpilih hanya 0,2 persen,” ungkap Khalisah Khalid.
Head of Communication & Outreach Waste4Change Annisa Paramita dalam Talkshow Inspiratif #EnergiMuda lebih banyak membahas tentang bagaimana mengurangi sampah plastik di Indonesia, “Jumlah produksi plastik di Indonesia setiap tahunnya mencapai puluhan ton, maka harus ada kesadaran massal untuk mengurangi penggunaan plastik,” tegasnya, “Diperkirakan total sampah di Indonesia tahun 2019 mencapai 68 juta ton, sedangkan sampah plastik diperkirakan mencapai 9,52 juta ton,” pungkas Annisa Paramita. (Bagoes Rinthoadi)